Aplikasi Android yang berkualitas, mudah dipelihara, dan memiliki
performa yang baik tidak terlepas dari arsitektur yang dipilih. Terdapat tiga jenis
arsitektur Android yang sering digunakan yaitu Model, View, Controller (MVC),
Model, View, Presenter (MVP), dan Model, View, ViewModel (MVVM). Ketiga
arsitektur akan diterapkan pada sebuah aplikasi pendukung gereja dan akan
dibandingkan dengan memperhatikan aspek performa yang terdiri dari waktu
eksekusi kode, penggunaan CPU, dan penggunaan memori, serta aspek
maintainability yang mencakup analyzability, changeability, stability, testability.
Perbandingan dilakukan dengan cara menjalankan aplikasi pada emulator dengan
memperhatikan CPU dan Memory Profiler serta menghitung metrik dari kode
masing-masing arsitektur. Penelitian menunjukkan arsitektur MVC memiliki
waktu eksekusi kode yang lebih lama selama 1 dan 1.6 second dan penggunaan
CPU yang lebih tinggi sebesar 7% dan 2% dibandingkan arsitektur MVP dan
MVVM. Penggunaan memori arsitektur MVP dan MVVM lebih rendah sebesar
8.28 dan 1.58 MB dibandingkan arsitektur MVC. Pada aspek analyzability,
changeability, stability, testability dari masing-masing kelas arsitektur MVP dan
MVVM lebih unggul dibandingkan dengan MVC karena pada kedua arsitektur
terdapat pembagian kelas yang lebih spesifik untuk menangani fungsi logika.
Penerapan arsitektur juga memudahkan dan meningkatkan jumlah kode yang dapat
dilewati oleh unit test dengan selisih coverage line of code sebesar 49% dan 56%
dari arsitektur MVP dan MVVM dibandingkan dengan arsitektur MVC.