Desain karakter merupakan sebuah proses pembentukan sebuah karakter, dimana proses
yang dilakukan dapat berbeda-beda akibat penggunaan karakter yang beragam. Seperti karakter
dalam novel yang dirancangan untuk menjalankan sebuah cerita dan disampaikan melalui teks,
karakter mascot yang dirancang untuk merepresentasikan sebuah pesan/brand dan disampaikan
melalui visual, ataupun karakter dilm animasi yang dirancang untuk menjalankan sebuah cerita
dan disampaikan melalui visual, audio (suara karakter), serta gerakan. Keberagaman proses
desain karakter ini menjadi suatu hal yang menarik untuk didalami dan dieksplorasi lebih lanjut.
Pada jurnal ‘Psychology in Character Design’ (2017), Marika Nieminen menyatakan
bahwa ilmu psikologi dapat membantu perancangan aspek internal karakter, seperti kepribadian
karakter. Namun, ilmu psikologi juga dirasa dapat membantu dan menjadi landasan
perancangan aspek eksternal karakter, yang berupa visual, dikarenakan aspek internal dan
eksternal karakter saling berhubungan. Dimana sering ditemukan desain visual karakter yang
menggambarkan kepribadian karakter, seperti karakter Carl dan Russel dari film ‘Up’.
Ilmu psikologi mengenai kepribadian narsistik menjadi menarik digunakan pada
perancangan desain karakter ini karena kompleksitas ‘waham kebesaran’ yang dimiliki setiap
orang dapat berbeda. Lalu, dikarenakan kompleksitasnya digunakanlah teori Narcissistic
Personality Inventory/NPI yang membagi aspek pembentuk kepribadian narsistik menjadi 7
(Authority, Self-sufficiency, Superiority, Exhibitionism, Exploitativeness, Vanity, dan
Entitlement) sebagai landasan perancangan desain karakter dan dilengkapi dengan teori 4
dimensi narsistik dari DSM-5. Oleh sebab itu, perancangan ini memiliki tujuan untuk
membuktikan potensi penggunaan ilmu psikologi sebagai landasan perancangan visual karakter
dan cara pengolahan teori kepribadian narsistik (7 aspek narsistik dan 4 dimensi narsistik)
menjadi visual karakter.
Perancangan ini berhasil menghasilkan 7 desain karakter narsistik (1 desain karakter
menggambarkan 1 aspek narsistik) yang kemudian diaplikasikan pada media poster sebagai
media informasi kepribadian narsistik, yang dapat menghadirkan detail visual karakter beserta
teks penjelasan secara bersamaan dalam 1 permukaan. Berdasarkan hasil perancangan, ilmu
psikologi dapat digunakan sebagai landasan perancangan karakter. Sedangkan, cara pengolahan
teori kepribadian narsistik menjadi visual karakter adalah pemilihan kata kunci yang mewakili
karakteristik utama kepribadian dan dapat divisualisasikan melalui unsur-unsur visual karakter
(seperti ekspresi, gestur, anatomi, busana/aksesoris, props, ataupun symbol lain yang dapat
disisipkan). Namun, cara visualisasi ini belum tentu dapat selalu diaplikasikan pada ilmu
psikologi lain yang sangat luas dan beragam.