Di masa kini yang serba modern, manusia menjadikan media sosial sebagai wadah untuk
berbagi dan berinteraksi satu sama lain. Dengan tersedianya fasilitas ini, tren seputar
penampilan ideal, gaya hidup hingga kesehatan menjadi salah satu pembicaraan yang hangat di
sosial media. Masyarakat menjadi cukup sering terpapar oleh tren kekinian di sosial media dan
didukung untuk menggunakan platform untuk memberi pendapat satu sama lain. Dengan
adanya tren yang sangat diikuti banyak orang terkait dengan penampilan fisik, banyak juga
public figure yang mempromosikan standar kecantikan masa kini yang kurus, berbibir tebal,
sehat dan berkulit bersih. Hal ini membuat masyarakat terpaku bahwa seseorang hanya
dianggap berpenampilan baik jika memenuhi standar tersebut. Internet yang menjadi kebutuhan
sehari-hari masyarakat. Remaja yang terpapar dengan internet dan tren, filter dan juga beauty
standards terbaru jadi berlomba-lomba untuk mengikuti tren tersebut. Dengan fakta tersebut,
peneliti akan membuat aplikasi untuk mencoba memulihkan isu bodyshaming ini. Hasil dari
penelitian ini menunjukn bahwa media aplikasi dapat membantu pengguna untuk sadar dan juga
mengedukasi pencegahan perbuatan bodyshaming lebih lanjut. Sehingga aplikasi Weflect dapat
dijakdikan tools atau alat untuk mengurangi perlakuan bodyshaming dan orang yang memiliki
masalah psikis akibat bodyshaming.