Masa remaja adalah masa individu mengalami krisis identitas yang berpengaruh
pada perkembangan diri. Individu yang tidak berhasil beradaptasi dengan tekanan atau
masalah akan memicu tingkat stress yang berlebih hingga bisa menyebabkan depresi pada
remaja yang bisa membuat remaja melakukan hal negatif untuk menyalurkan emosi salah
satunya perilaku self harm. Perilaku self harm merupakan perilaku menyakiti diri sendiri
yang mengarah pada perilaku bunuh diri meskipun tidak ada niatan untuk melakukan
bunuh diri. Self harm merupakan gangguan mental yang sering tidak disadari oleh
masyarakat. Untuk mencegah perilaku self harm, maka dibutuhkan sebuah kampanye
sosial sebagai salah satu media penyampaian pesan mengenai self harm.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kampanye sosial dapat mempengaruhi persepsi,
pengetahuan, dan sikap remaja terhadap perilaku self harm. Melalui kampanye sosial yang
mengadakan webinar serta mini games diharapkan mempengaruhi perilaku dan pola pikir
remaja untuk tidak melampiaskan emosinya pada hal negatif, sebaliknya melampiaskan
emosi mereka kedalam hal yang positif. Faktor-faktor seperti desain kampanye, pesan
yang disampaikan, dan keterlibatan aktif remaja dalam kegiatan kampanye memiliki peran
penting dalam mencapai efek hasil yang diinginkan.