Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK) adalah satu-satunya kawasan konservasi
dengan fungsi sebagai taman buru di Pulau Jawa, dengan luas 12.420,70 ha, meliputi tiga
kabupaten: Bandung, Sumedang, dan Garut. Kawasan ini memiliki topografi berbukit hingga
bergunung dengan puncak tertinggi Gunung Kerenceng (1.763m dpl) dan Gunung Kareumbi
(1.652m dpl).
Pada tahun 1999, PT. Prima Multi Jasa Sarana (PMS) mendapat izin mengelola taman
buru ini, namun terlibat dalam penebangan kayu ilegal yang merusak hutan konservasi tersebut.
Akibatnya, pengelolaan diambil alih oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Jawa Barat pada tahun 2008, bekerja sama dengan Wanadri untuk memulihkan dan
melestarikan kawasan tersebut. Program-program yang dilaksanakan oleh Wanadri meliputi
“Wali Fauna” untuk pengawasan dan pemeliharaan satwa liar, “Wali Hutan” untuk patroli dan
pengawasan hutan, serta “Wali Pohon” untuk reboisasi dengan melibatkan masyarakat.
Wanadri telah mereboisasi sekitar 100 hektar dari 300 hektar hutan yang dirusak. Untuk
mempercepat reboisasi, metode yang efektif seperti perancangan event diperlukan untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program "Wali Pohon". Pelaksanaan acara besar
harus dirancang di luar kawasan konservasi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Upaya ini diharapkan dapat memperbaiki ekosistem TBMK, menjaga keanekaragaman
hayati, dan memastikan keberlanjutan kawasan konservasi.