Dalam keberagaman budaya, bahasa daerah menjadi sebuah cerminan untuk setiap pulau di Indonesia, contohnya kebudayaan masyarakat Sunda. Kebudayaan Sunda ada dalam bentuk tulis-menulis di mana penulisan tersebut disebut dengan aksara Sunda. Penulisan aksara Sunda saat ini sulit ditemukan dan biasanya hanya ditemukan di jenjang pendidikan sekolah. Namun penulisan aksara Sunda dapat dilatih secara mandiri dengan mengulangi penulisan aksara tersebut. Tetapi pembelajaran mandiri memiliki kekurangan, antara lain kurangnya motivasi untuk menyelesaikan materi, kurangnya tantangan dalam belajar membuat berlatih penulisan aksara Sunda secara mandiri pun cenderung membosankan. Di sisi lain, desain UX dan gamifikasi sebagai teknik untuk menerapkan elemen-elemen game dalam konteks non-game dapat membantu membuat lingkungan pembelajaran menjadi menarik dan memotivasi pelajar. Terdapat berbagai elemen gamifikasi yang diterapkan seperti challenge, rewards, leaderboard, badges, dan lain-lain. Salah satu elemen penting gamifikasi adalah umpan balik langsung, yang menentukan kebenaran jawaban pelajar dengan mengukur kemiripan tulisan mereka terhadap gambar Unicode aksara Sunda menggunakan metode Structural Similarity Index Measure (SSIM). Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah aplikasi pembelajaran aksara Sunda yang disebut Nyunda dengan hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa 10 dari 10 responden lebih memilih mempelajari aksara Sunda menggunakan aplikasi dibandingkan diktat. Motivasi pengguna mendapat skor dengan interpretasi ”high degree of motivation”. Terdapat 10 kombinasi elemen gamifikasi yang diterapkan dalam aplikasi Nyunda dan semuanya berpengaruh positif. Selain itu desain aplikasi juga memiliki kualitas ”Excellent” menurut skala System Usability Scale (SUS), sehingga aplikasi layak untuk digunakan untuk platform belajar.