Industri tekstil dan produk tekstil merupakan salah satu industri besar yang berada di
Indonesia. Pada tahun 2020 industri tekstil dan pakaian jadi mengalami penurunan dan
berdampak pada permintaan dari konsumen yang menurun pada setiap perusahaan yang
bergerak pada sektor tekstil. Sebagai salah satu badan usaha yang bergerak di bidang tekstil,
CV.X juga mengalami penurunan permintaan kain. Penurunan ini menyebabkan banyaknya
kain yang menumpuk pada gudang. Ketidaksesuaian prediksi oleh CV.X akan jumlah demand
yang dibutuhkan menjadi penyebab terjadinya hal tersebut. Jika terus dibiarkan hal tersebut
akan menjadi kerugian bagi CV.X. Salah satu cara yang dapat CV. X lakukan untuk mengatasi
hal tersebut adalah dengan melakukan perencanaan demand. Perencanaan permintaan atau
demand planning merupakan salah satu proses dalam Supply Chain Management yang meliputi
peramalan permintaan. Peramalan sendiri merupakan kegiatan atau proses yang dilakukan
untuk memprediksi nilai masa depan berdasarkan data historis masa lalu. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk meramalkan demand pada setiap jenis kain dengan menggunakan metode Box-
Jenkins (ARIMA) dan metode Exponential Smoothing dan memilih metode mana yang terbaik

berdasarkan nilai MAPE (Mean Absolute Precentage Error) dan nilai MSE (Mean Squared
Error) yang dihasilkan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, kesimpulan yang didapatkan
yaitu peramalan menggunakan metode Box-Jenkins (ARIMA) dan metode double exponential
smoothing cenderung mengalami penurunan untuk periode satu tahun kedepan. Metode terbaik
yang terpilih adalah metode Box-Jenkins (ARIMA) karena nilai MAPE dan MSE yang
dihasilkan lebih kecil daripada nilai MAPE dan MSE yang dihasilkan oleh metode Double
Exponential Smoothing.