PT. XYZ merupakan salah satu industri manufaktur farmasi yang berlokasi di
Kabupaten Bandung. Saat ini PT. XYZ sedang melakukan pembangunan gudang baru di satu
kawasan pabrik yang sama untuk penyimpanan material bahan baku dan aluminium foil di
mana lantai 1 untuk menyimpanan bahan baku dan lantai 2 untuk penyimpanan bahan baku dan
aluminium foil. Direktur Utama PT. XYZ menyatakan bahwa pembangunan gudang baru
dikarenakan kapasitas gudang aktual yang sudah tidak mencukupi. Hasil observasi menunjukan
adanya penyimpanan material bahan baku pada lorong gudang produk obat jadi dan
penyimpanan aluminium foil pada area suhu ruang. Selain itu, dengan kebijakan random
storage dan tanpa adanya zonafikasi rak, menyulitkan operator dalam proses picking maupun
put away material sebab tidak ada identitas rak penyimpanan dengan penempatan material
secara acak. Diikuti dengan peningkatan produksi per tahun sekitar 5%-10%, menjadikan salah
satu pembangunan gudang baru diperlukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perancangan tata letak gudang baru untuk
material bahan baku dan aluminium foil dengan menerapkan metode class-based storage dan
dedicated storage secara terpisah dan melakukan evaluasi terhadap hasil rancangan dengan tiga
indikator yaitu biaya investasi, utilitas gudang, dan jarak perpindahan material. Terdapat 4
alternatif secara terpisah yaitu alternatif 1 dan 2 menggunakan metode class based storage dan
alternatif 3 dan 4 menggunakan metode dedicated storage. Hasil perancangan alternatif tata
letak terbaik adalah gudang bahan baku lantai 1 menggunakan alternatif 4 metode dedicated
storage, gudang bahan baku lantai 2 menggunakan alternatif 3 metode dedicated storage, dan
gudang aluminium foil lantai 2 menggunakan alternatif 1 metode class based storage. Setiap
alternatif yang terpilih, mampu memberikan biaya investasi terendah secara berurutan: biaya
investasi terendah yaitu Rp 324,585,741.29, Rp 542,385,714.29, dan Rp 491,942,857.14;
utilitas gudang dengan dua indikator yaitu utilitas palet position dan utilitas ruang palet secara
berurutan 100% dan 89.08%, 89.44% dan 70.46%, serta 96.67% dan 85.89%; jarak perpindahan
terendah secara berurutan yaitu 103.8 meter, 2,919.313 meter, dan 1,502.021 meter.