Angkutan umum bus transit merupakan fasilitas transportasi yang disediakan oleh
pemerintah untuk mengurangi tingkat kemacetan. Ada beberapa jenis layanan angkutan umum
bus transit di Kota Bandung. Salah satu penyedia layanan angkutan tersebut adalah DAMRI.
Saat ini angkutan umum bus transit yang dikelola oleh DAMRI ditemukan masih belum bisa
beroperasi secara efektif dan efisien. Ada beberapa rute pelayanan yang harus ditutup karena
besarnya biaya yang dikeluarkan, tidak sebanding dengan pendapatan. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis efektivitas dan efisiensi angkutan umum bus transit di Kota Bandung.
Analisis dilakukan menggunakan metode DEA untuk mengukur efektivitas dan efisiensi dari
beberapa rute bus transit yang dioperasikan oleh Perum DAMRI. Variabel input yang
digunakan adalah biaya operasional kendaraan, jumlah bus siap operasi, jumlah bus yang
beroperasi, waktu operasional kendaraan, sedangkan variabel output yang digunakan adalah
jarak tempuh, jumlah bus beroperasi, jumlah penumpang, dan jumlah ritase. Penelitian ini akan
membandingkan 8 rute pelayanan yang disebut juga dengan Decision Making Unit (DMU).
Indeks pengukuran yang digunakan untuk menilai kinerja dari bus transit adalah efektivitas
biaya, efisiensi biaya, efektivitas pelayanan, dan efisiensi penggunaan bus. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa DMU R2, R5, dan R8 memiliki tingkat efektivitas biaya yang rendah,
DMU R1, R2, R3, dan R4 tidak efisien dari segi biaya, DMU R1 dan R2 memiliki tingkat
efektivitas pelayanan yang rendah, DMU R5 dan R8 tidak efisien dari segi penggunaan bus.