Gunung Puntang, menjadi salah satu wilayah terbaik yang dikenal dengan tanaman
kopi Arabika. Kualitas kopi Puntang dikategorikan sebagai kopi yang memiliki standar yang
baik. Hal ini menjadikan kopi Puntang mampu untuk bersaing secara efektif di pasar domestik
juga memiliki peluang yang menjanjikan untuk menembus pasar internasional. Namun, pada
saat ini, kopi Puntang masih berada di bawah lima provinsi lain yang menduduki peringkat lima
teratas dalam hal nilai ekspor kopi tertinggi dari Indonesia yang juga terkenal sebagai produsen
kopi Arabika. Dengan adanya potensi bahan baku yang sangat besar, penting untuk terus
dilakukan pengembangan guna menghasilkan produk olahan dengan nilai tambah tinggi,
termasuk untuk memenuhi permintaan dari pasar ekspor. Manajemen rantai nilai melibatkan
seluruh aktivitas perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan produk atau jasa yang
memenuhi kebutuhan konsumen. Peran manajemen rantai nilai dalam industri kopi sangat
penting untuk peningkatan daya saing. Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan analisis
rantai nilai menurut Kaplinsky dan Morris, dengan bantuan analisis SWOT dalam model
kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis rantai nilai dari kopi Arabika Gunung
Puntang dan merumuskan strategi rantai nilai yang lebih efisien sehingga diharapkan dapat
memberikan peningkatan kesejahteraan petani dan kemampuan bersaing hingga pasar global.
Hasil dari pengolahan data menunjukan bahwa rantai nilai komoditas kopi Puntang Arabika
Gunung Puntang masih belum berada dalam kondisi ideal. Kopi Arabika Gunung Puntang
memiliki 2 model alur rantai melibatkan 5 aktor utama yaitu: petani, pemilih huler/pengumpul,
koperasi, industri kopi dan konsumen. Usulan strategi yang dapat dikembangkan untuk
mengatasi permasalahan tersebut adalah membentuk sistem pencatatan produksi,
mengembangkan segmen target konsumen, mengintegrasikan hubungan antara produsen,
membentuk program promosi dan komunikasi, dan melakukan pemasaran secara online.