PT. Kereta Api Indonesia merupakan badan usaha milik negara yang bergerak dalam
sektor transportasi kereta api, yang meliputi angkutan barang dan penumpang. Selain
menyediakan layanan transportasi, PT. Kereta Api Indonesia juga tidak terlepas dari proses
pengadaan barang/jasa. Proses pengadaan saat ini dipertanggungjawabkan oleh unit logistik
sebagai executive vice president yang membawahi subdivisison head of procurement planning
and evaluation sebagai vice president yang melaksanakan proses pengadaan kemudian
membawahi unit planning, unit process, dan unit evaluation. Terdapat permasalahan yang
dialami oleh pelaksana pengadaan yaitu pada bagian monitoring progress yang masih
dilakukan secara manual. Ketika user ingin menanyakan progress pengadaannya, maka user
akan menanyakan hal tersebut kepada pelaksana pengadaan melalui aplikasi chat, bertemu
secara virtual, ataupun bertemu secara langsung. Hal ini mengakibatkan keterlambatan
pekerjaan yang berdampak kepada adanya penyerapan anggaran yang tidak maksimal serta
kehilangan kesempatan pengadaan. Dengan demikian, diperlukan adanya sistem yang dapat
melakukan monitoring progress pengadaan dan memberikan informasi secara real time dan
akurat kepada user. Penelitian akan menyusun sebuah perancangan sistem monitoring
menggunakan metode Software Development Life Cycle dengan model waterfall. Selain itu
metode Performance Monitoring Indicator akan membantu mendefinisikan kebutuhan sistem
menggunakan indikator yang terdiri atas input, proses, output, outcome, dan impact. Hasil
daripada metode ini nantinya dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan sebuah sistem
monitoring agar dapat diukur pencapaiannya sesuai dengan harapan yang telah ditetapkan.
Penelitian ini telah diuji dengan menggunakan uji validitas yang menghasilkan 36 halaman
serta uji verifikasi yang menghasilkan 4 proses dan desain.