Jawa Barat merupakan provinsi di indonesia dengan aktivitas bencana alam terbesar
menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia. Gempa Bumi Cianjur 21
November 2022 dengan skala 7 MMI (Modified Mercalli Intencity) adalah bencana alam
terbesar Jawa Barat yang menyebabkan ratusan korban jiwa serta tingkat kerusakan dan
kerugian yang tinggi. Pengelolaan logistik kebencanaan pada fase tanggap darurat adalah
aspek penting untuk menekan jumlah korban jiwa dan tingkat kerugian. Pendistribusian
bantuan khususnya bantuan pangan seperti besar harus tepat (setiap korban menerima bantuan
sesuai dengan standar) dan cepat (semua korban menerima bantuan). Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi variabel yang mempengaruhi rasio pemenuhan (fulfillment ratio), yang
merupakan ukuran kinerja logistik kebencanaan. Adapun variabel yang diuji adalah
persentase alokasi dana, waktu pengadaan bantuan, serta kebijakan inventori. Pengujian
variabel dilakukan dengan menggunakan pendekatan simulasi model dinamis. Pendekatan
simulasi model sistem dinamis dapat memberikan umpan balik dari waktu ke waktu sehingga
akan memberikan gambaran secara jelas keadaan tanggap darurat pada saat operasi logistik
dilakukan serta dapat digunakan untuk menilai suatu kebijakan tertentu pada suatu sistem.
Berdasarkan hasil simulasi, didapatkan bahwa persentase alokasi dana, waktu pengadaan
bantuan, serta kebijakan inventori mempengaruhi nilai fulfillment ratio permintaan bantuan
logistik beras. Variabel yang sangat berperan terhadap nilai fulfillment ratio adalah
manajemen inventori dengan kebijakan frekuensi kedatangan barang hanya sekali. Tanpa
perlu meningkatkan persentase alokasi bantuan dana, kebijakan ini dapat meningkatkan nilai
fulfillment ratio sebesar 4.54%.