Era globalisasi membawa tantangan dan peluang baru bagi UKM di Indonesia. Ekonomi
Indonesia masih sangat bergantung pada keberadaan UKM. Inovasi dan prinsip continuous
improvement perlu menjadi fokus bagi UKM untuk bersaing dan memanfaatkan momentum
ini. CV.PDP merupakan salah satu UKM yang bergerak di industri manufakturing kain dan saat
ini memiliki keterbatasan dalam merencanakan proses pengadaan barang dan produksi. Saat
ini, terdapat penumpukan persediaan yang tinggi baik untuk kain, benang dan obat, yang
mengakibatkan area produksi juga digunakan sebagai gudang, karena gudang utama sudah
penuh. CV PDP saat ini hanya melakukan pencatatan data secara terpisah setiap divisi sehingga
proses perencanaan baik dalam hal produksi maupun pengadaan barang sulit dilakukan.
Kerangka kerja SCOR 12, yang dikembangkan oleh APICS, menekankan pentingnya proses
perencanaan dalam rantai pasokan perusahaan. Namun, perencanaan yang efektif memerlukan
sistem yang mampu merekam data sebelumnya. Oleh karena itu, CV.PDP memilih untuk
menerapkan sistem ERP Odoo 16 untuk mengatasi kebutuhan ini. Pemilihan Odoo didasarkan
pada studi sebelumnya yang menunjukkan kesesuaian sistem ini untuk UKM, terutama
mengingat implementasi yang sukses dalam industri serupa. Metodologi yang digunakan adalah
System Development Life Cycle (SDLC) waterfall, disertai dengan referensi best practices dari
SCOR 12 selama fase perencanaan sistem. Penelitian ini menghasilkan identifikasi proses
bisnis usulan pada proses bisnis procure to pay, order to cash, serta proses produksi. Pada
akhirnya implementasi Odoo memberikan manajemen kemampuan dalam melakukan
perencanaan dan dapat mengimplementasikan kerangka kerja SCOR.