Menyadari keterbatasan sistem pengukuran kinerja saat ini yang hanya berfokus pada proses
pengiriman, PT.XYZ berusaha untuk menerapkan pendekatan yang lebih terstandarisasi dan
komprehensif untuk melakukan pengukuran kinerja rantai pasok. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi kinerja rantai pasok Distribution Center (DC) PT.XYZ dengan menggunakan
model Supply Chain Operations Reference (SCOR) yang sudah banyak digunakan oleh
perusahaan sebagai standar pengukuran kinerja rantai pasok ataupun standar operasional rantai
pasok. SCOR menyediakan seperangkat indikator kinerja atau metrik sebagai dasar pengukuran
kinerja rantai pasok yang telah divalidasi oleh supply chain council. Pengukuran yang
dilakukan akan mencakup proses pengadaan (source) dan pengiriman (deliver) sebagai
perluasan terhadap pengukuran kinerja rantai pasok eksisting perusahaan. Hasil pengukuran
tiap metrik akan dibobotkan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process
(AHP) untuk memprioritaskan tingkat kepentingan tiap metrik terhadap nilai akhir kinerja
rantai pasok DC PT.XYZ. Metode Snorm de Boer kemudian akan digunakan untuk
menormalisasikan nilai akhir untuk setiap metrik yang dibantu dengan tabel Index Monitoring
dan Metode Traffic Light System untuk mengklasifikasikan nilai akhir rantai pasok dan nilai
metrik dari tiap proses yang membutuhkan perbaikan. Penelitian ini telah melakukan
pengukuran kinerja rantai pasok berdasarkan 27 metrik proses pengadaan dan pengiriman pada
tahun 2022 dan 2023 dengan hasil yang termasuk ke dalam klasifikasi good (70.116 dan
71.843). Hasil kinerja rantai pasok ini akan dianalisis lebih lanjut untuk mengidentifikasi metrik
yang masih termasuk kedalam klasifikasi yang kurang baik dan secara spesifik membutuhkan
perbaikan dari perusahaan. Usulan perbaikan telah diberikan secara spesifik untuk tiap metrik
berdasarkan Best Practices yang tertera pada SCOR untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas rantai pasok DC PT.XYZ secara keseluruhan.