Industri kesehatan di Indonesia telah berkembang pesat seiring dengan pertumbuhan populasi
yang mencapai 278 juta pada tahun 2023, mendorong peningkatan yang signifikan dalam
pengeluaran kesehatan. Rumah sakit membentuk tulang punggung penyediaan layanan
kesehatan. Dalam lanskap kompleks industri kesehatan, rantai pasokan rumah sakit (HSC)
sangat penting untuk memastikan pengiriman sumber daya medis yang tepat waktu. Kemitraan
dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja HSC. Studi ini menggunakan
pemodelan System Dynamics untuk menganalisis dampak kemitraan antara pemasok dan
pemerintah terhadap kinerja RPR. Studi ini memperluas literatur yang ada dengan
menggabungkan metodologi CLD dan SFD untuk memberikan analisis yang lebih
komprehensif mengenai faktor dan kerumitan dalam kemitraan rantai pasokan rumah sakit.
Temuan menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan yang tinggi, integrasi IT, dan kapabilitas
dinamis rumah sakit meningkatkan kinerja rantai pasokan rumah sakit melalui berbagi
informasi dan integrasi yang lebih baik. Secara spesifik, tingkat kepercayaan memiliki
pengaruh terbesar terhadap integrasi rantai pasok antara rumah sakit dan pemasok dengan
perbedaan nilai rata-rata dalam skenario trust sebesar 12%. Kepercayaan juga merupakan faktor
yang paling mempengaruhi tingkat pembagian informasi dengan nilai rata-rata level of
information sharing pada skenario trust sebesar 18%. Tingkat permintaan rumah sakit
memiliki pengaruh terhadap tingkat regulasi dan intervensi pemerintah yang pada akhirnya
memiliki pengaruh terbesar terhadap kinerja RPR dengan perbedaan nilai rata-rata H.SCP
dalam skenario Hospital demand sebesar 2.52%.