Di era sekarang ini, trend fashion telah berkembang pesat di Indonesia. Masyarakat sudah lebih memperhatikan cara mereka berpakaian dan fashion sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dari masyarakat Indonesia. Industri fashion tidak hanya terbatas pada pakaian saja, tetapi juga ada barang lain seperti tas, sepatu, dan aksesoris lainnya. Perkembangan trend fashion di Indonesia juga membuat berbagai industri fashion kembali naik daun, salah satunya industri rajut. Fenomena ini tentunya menjadi peluang bisnis yang inovatif di kalangan masyarakat. Meskipun industri fashion rajut mulai berkembang lagi, tetapi masih banyak keluhan dari masyarakat mengenai harga, model, bahkan warna dari produk-produk rajut tersebut. Berkembang pesatnya trend fashion di Indonesia memang membawa dampak baik bagi para pedagang, tetapi di sisi lain limbah pakaian juga semakin meningkat, bahkan sekarang ini industri fashion sendiri merupakan penyumbang limbah terbesar kedua di dunia setelah industri minyak. Karena hal tersebut, Labula untuk menjawab semua keluhan tersebut. Labula merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di industri fashion rajut khususnya tas rajut yang diproduksi merupakan hasil dari upcycling bahan yang nyaman dan tetap berkualitas. Pada penelitian ini, penyusunan data dilakukan dengan metode validated lean canvas, validasi produk, validasi customer, SWOT Analysis, dan 5 Forces sehingga bisa mencapai MVP (Minimum Viable Product). Penelitian ini juga menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan) dan ROI (Return of Investment) agar produk layak untuk dipasarkan.