Sub Menu

Pertumbuhan penduduk daerah Bandung yang terus meningkat menyebabkan terjadinya peningkatan angka konsumsi sehingga jumlah produksi sampah semakin bertambah. Saat ini TPA Sarimukti Bandung hanya dapat menerima sampah sebesar 1.360 ton per hari namun sampah yang diproduksi masyarakat melebihi kapasitas tersebut yakni 2.877 ton per hari. Perbedaan selisih ini membuat sampah harus diolah untuk menurunkan jumlah timbulan sampah. Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan prinsip tiga R yaitu reduce, reuse, dan recycle. Bank sampah adalah bentuk penerapan prinsip ini dan strategi untuk membangun kepedulian masyarakat. Bank Sampah Bersinar adalah Bank Sampah Induk (BSI) yang menerima dan memberi nilai bagi sampah yang dikumpulkan oleh masyarakat Bandung. Sampah akan dimasukkan ke dalam gudang central yang didalamnya terdapat area penyimpanan dan area stasiun kerja. Banyaknya jenis sampah dan penempatan area yang tidak sesuai dengan urutan proses menyebabkan jarak yang ditempuh pekerja menjadi lebih jauh sehingga produktivitas menurun. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tata letak sesuai dengan kebutuhan yang dapat meminimasi jarak perpindahan material. Perancangan tata letak menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP) dimana metode ini menjabarkan alur proses yang digambarkan melalui Operation Process Chart (OPC) serta menggambarkan hubungan antar area kerja menggunakan Activity Relationship Diagram (ARC) dan Activity Relationship Diagram (ARD). Perancangan tata letak menghasilkan dua alternatif usulan tata letak. Kedua alternatif usulan tata letak memiliki jarak perpindahan total yang lebih kecil dari tata letak awal. Tata letak awal memiliki jarak 1149 m sementara usulan 1 memiliki jarak 925 m dengan penghematan sebesar 20% dan usulan 2 memiliki jarak sebesar 878 m dengan penghematan sebesar 24%.