Sub Menu

Penjadwalan menurut Vollman (1998) merupakan sebuah rencana pengaturan urutan kerja serta pengalokasian sumber, baik dari waktu maupun fasilitas untuk setiap operasi yang harus di selesaikan. Penjadwalan ini sendiri tentunya perlu dilakukan oleh hampir seluruh organisasi dan instansi untuk membantu proses bisnis atau kegiatan mereka masing masing. Peribadahan sebuah gereja juga tidak luput dari proses penjadwalan ini. Seperti halnya yang terjadi di Gereja Masehi Advent Hari ke Tujuh – sidang Bukit Nusa Indah, penjadwalan pelayanan dilakukan setiap akhir triwulan dimana jadwal tersebut berlaku untuk triwulan berikutnya yang disusun oleh beberapa orang majelis yang bersangkutan. Penjadwalan dilakukan dengan mempertimbangkan kecocokan data anggota jemaat dengan data kebutuhan masing-masing ibadah, juga penjadwal harus teliti karena tidak bisa menjadwalkan satu orang pada satu jadwal ibadah yang sama dan anggota yang sudah dijadwalkan disarankan untuk tidak dijadwalkan kembali untuk bidang dalam rangkaian ibadah yang sama di minggu selanjutnya. Dengan memanfaatkan algoritma rule base untuk menampung seluruh aturan yang perlu untuk dipenuhi dirancanglah sebuah sistem untuk membantu penjadwal menentukan anggota yang tepat untuk melayani. Dengan rule yang telah dirancang, sistem akan mengurutkan daftar jemaat yang memungkinkan menjadi partisipan dalam tiap rangkaian ibadah sesuai dengan ketentuan dan persyaratan pada masing-masing bidang. Dengan metode blackbox testing, pengujian terhadap system ini dilakukan. Dari empat rule yang dirancang, rule pertama berhasil diimplementasikan dalam simulasi dan juga system sehingga system sudah dapat memberikan daftar nama-nama anggota yang memenuhi persyaratan pada masing-masing bidang.