Sub Menu

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang diterapkan mulai tahun 2013 dan merupakan pengembangan kurikulum sebelumnya dan memiliki peraturan terkait penjurusan untuk sekolah menengah atas. SMA Negeri 1 Berastagi adalah sekolah negeri yang telah mengadopsi kurikulum 2013 sebagai acuan dalam penjurusan. Saat ini, sekolah mengalami kesulitan dalam melakukan penjurusan secara transparan. Selain itu, sekolah juga kesulitan dalam memberikan wawasan terkait pilihan penjurusan siswa yang paling sesuai berdasarkan data dan analisis yang komprehensif. Kurangnya keterangan informasi hasil rekomendasi jurusan menuai banyak protes dari orang tua dan siswa. Pada proses penjurusan saat ini, sekolah menggunakan data berupa hasil rekomendasi minat dan bakat serta nilai rapor. Pada penelitian ini, data yang diusulkan untuk penjurusan adalah nilai matematika, IPA dan IPS. Berdasarkan data yang digunakan sekolah dapat menjadi kriteria, sehingga diusulkan menggunakan sistem pengambilan keputusan. Berdasarkan banyaknya metode MDCM, metode yang cocok digunakan adalah metode simple additive weighting (SAW). Metode ini menggunakan kriteria untuk menentukan perangkingan dan rekomendasi sehingga dapat memberikan hasil rekomendasi jurusan siswa. Dengan menggunakan metode ini, dirancang sebuah sistem pengambilan Keputusan dengan fitur utamanya yaitu analisis penjurusan dan hasil rekomendasi penjurusan sehingga dapat dilakukan pengujian UAT. Berdasarkan hasil perhitungan UTAUT didapatkan bahwa rata-rata nilai tertinggi adalah Performance Expectancy 91.67%, Effort Expectancy 90% dan Behavioral intention 81,66%.