Teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang sangat pesat. Dalam pemanfaatannya, teknologi sangat diperlukan untuk membantu aktivitas sehari-hari dan menjawab kebutuhan masyarakat, organisasi, hingga pemerintahan. Munculnya pandemi covid-19 membuat perubahan besar khususnya pada dunia pendidikan. Pemerintah mengeluarkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus disease. Isi surat edaran adalah pengambilan tindakan untuk menutup sekolah maupun lembaga pendidikan tinggi dan mengganti pelaksanaan kegiatan menjadi pembelajaran jarak jauh. Institut Teknologi Harapan Bangsa menaati kebijakan pemerintah dengan mengubah semua proses bisnis perkuliahan yang biasanya offline atau tatap muka langsung menjadi online atau virtual. Dengan perubahan proses bisnis menjadi online perlu adanya pemanfaatan teknologi untuk membantu kelancaran proses perkuliahan online. Salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang membantu perkuliahan online adalah e-learning. E-learning membantu pengolahan konten pembelajaran, interaksi mahasiswa dengan dosen, penugasan, kuis hingga ujian. Selama perkuliahan online berlangsung bagian penjaminan mutu bertugas untuk mengevaluasi pemakaian e-learning. Dari hasil visitasi kelas online saat ini belum adanya standar evaluasi e-learning yang digunakan untuk menilai efektivitas e-learning. Sehingga perlu adanya evaluasi berstandar internasional yang digunakan untuk dapat mengevaluasi dari berbagai aspek mengenai e-learning seperti educational system quality, support system quality, learner quality, instructor quality, dan information quality. Untuk menilai aspek tersebut diperlukan instrumen atau alat ukur yang tepat berdasarkan kriteria aspek. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil evaluasi berstandar internasional dapat membantu Institut Teknologi Harapan Bangsa untuk mengetahui efektivitas penerapan e-learning selama perkuliahan online dan menjadi bahan evaluasi kedepannya.